Kamis, 12 Juli 2012

Tor-Tor, tarian istimewa

Asal mula Tor-Tor
Dalam bahasa Batak, Tor-Tor artinya menari. namun, ada juga yang menyebutkan bahwa kata tersebut berasal dari suara hentakan kaki para penari yang terdengar berirama. Mereka menari dirumah adat batak yang lantainya terbuat dari papan sehingga timbul suara berderit.
Tak bisa dipastikan sejak kapan tari Tor-Tor menjadi budaya di wilayah Sumatera Utara, tepatnya Mandailing Natal. Yang pasti, tarian ini dikenal secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Kabarnya, dahulu tari Tor-Tor digunakan dalam ritual khusus untuk memanggil arwah leluhur.




Berbagai Tari di Berbagai Acara
Seiring waktu, Tor-Tor pun berkembang dan dipertunjukan diberbagai acara.

  • Tor-Tor Pangurason. Tarian ini ditampilkan pada sebuah pesta besar
  • Tor-Tor Sipitu Cawan (tari tujuh cawan). Biasanya dibawakan saat pengukuhan raja. Tarian iini juga berasal dari legenda 7 bidadarikhayangan yang mandi dalam sebuah telaga di Gunung Pusuk Buhit.
  • Tor-Tor Tunggal Panaluan. Merupakan sebuah ritual tari yang digelar jika suatu desa sering dilanda musibah. Tujuannya agar musibah yang melanda bisa segera hilang.
Bagi masyarakat Batak, tari Tor-Tor nggak hanya dianggap sebagai tarian penuh semangat. Tor-Tor merupakan seni budaya adat yang memiliki arti khusus. Jadi, nggak bisa sembarangan dibawakan. Walaupun Sumatera Utara terdiri dari berbagai suku, namun tarian ini dapat kita temukan di berbagai wilayahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar