Senin, 19 Maret 2012

Kon-Sen-Tra-Si Belajar

Niat banget pengen belajar , tapi tetap gak berhasil "memasukkan" pelajaran ke dalam otak. Uuuugh,gemes! Biasanya, ini karena kita gak konsen. Gimannya ya,supaya bisa benar benar fokus?



  1. Gunakan waktu dengan pas
  • Jam belajar sangat menentukan kemampuan kita untuk bisa fokus. Kalau kita tipe morning person, usahakan bangun lebih awal dan belajar sebelum berangkat sekolah. Sebaliknya,kalau kita adalah tipe "burung hantu" alias baru on ketika matahari tenggelam, maka malam akan jadi waktu tepat untuk mendapatkan konsentrasi tingkat tinggi.
  • Bikin target lamanya belajar. Nggak perlu terlalu ambisius, misalnya enam jam  non-stop. Jika lebih dari dua jam,selipkan waktu istirahat supaya kembali fit.
   2.  Singkirkan Gangguan
  • Umpetin Handphone. percaya deh, kalau belajar dengan handphone ada didekat kita (walaupun di silent), pasti akan tergoda untuk mengutak-atik.
  • Jauhi komputer dan teve. Jika nggak ada keperluan didepan komputer,sebaiknya pilih tempat belajar yang jauh dari kedua benda tersebut.
  • Gantung sign "Don't Disturb"di pintu kamar. Supaya orang rumah tahu bahwa kita lagi gak mau diganggu. Kalau kamar kita nggak bisa bebas dari "gangguan" karena ada kakak/adik, bisa pinjam kamar mama atau ruang kerja papa.
  • Penuhi kebutuhan sebelum mulai belajar. Misalnya, dengan air kecil terlebih dahulu dan menyiapkan minuman beserta camilan. Belajar pun jadi gak terganggu, dengan "interupsi" ke toilet atau dapur.
  • Pakai bajusenyaman mungkin. Jangan terlalu ketat atau bikin gerah.


     3. Tambahkan Kreativitas
  • Menyetel musik. Bagi sebagian orang,ini bisa meningkatkan konsentrasi dan merangsang otak. Sebaiknya, pilih musik klasik atau instrumental,dengan beat yang santai.
  • Baca berulang-ulang merupakan cara jitu untuk bikin pelajaran nyangkut di otak. Biar gak bosan, bisa dilakukan sambil mencorat-coret bukku hafalan dengan spidol atau pensil warna-warni.
  • Rewrite. Aktivitas menulis ulang catatan atau buku yang kita pelajari akan membantu kita memahami isi pelajaran. Buatlah dilembar kecil berwarna dengan tulisan yang rapi dan menarik. Misalnya,membuat ala komik dengan bubble words, ditambah stiker lucu,atau diselipkan potongan gambar idola kita.


Jumat, 16 Maret 2012

Saat si Cowok grogi

Siapa bilang deg-degan plus salting ketika bertemu orang disukai hanya dialami cewek? Cowok juga bisa lho, merasa nervous banget, terutama waktu menyatakan perasaannya, pingin tahu seperti apa kalo cowok lagi grogi? 





Grogi bisa dialami siapa saja. Mungkin selama ini kita cuma kurang memperhatikan kegugupan cowok. Coba dulu deh, kenali ciri-ciri cowok kalau sedang grogi. Bermanfaat lho, untuk menenangkan si Dia saat ehm... mau menyatakan perasaan ke kita.




  • Bicara terbata-bata. Tiba-tiba si cowok susah banget menyelesaikan satu kata, apalagi kalimat. Kadang juga ia banyak menambahkan kata "hmm" atau "eh" ditengah kalimat.
  • Tiba-tiba diam. Biasanya ini terjadi kalau topik pembicaraan sudah selesai. Diam berarti si cowok masih pengen ngobrol dan sedang mencari topik lain untuk dibicarakan.
  • Banjir Keringat. Ini bukan karena si cowok habis lari 100 meter. Tapi si cowok grogi berat sehingga membuatnya stess. Nah, kalau pikirannya sudah stress,tubuh pasti memproduksi keringat lebih banyak dan cepat.
  • Kaki nggak bisa diam. Si cowok bukan mau menari. Tapi,ia menutupi gemetar di bagian kaki dengan menggoyang-goyangkannya. selain kaki,bagian tubuh seperti tangan dan mata juga sering bergerak lho, disaat cowok grogi.
  • Nggak berani memandang. Beberapa kali gebetan ngobrol sambil memalingkan muka? itu karena dia gak berani menatap mata kita langsung. Dia pikir dengan bertatapan mata,kita bisa menyadari kegugupannya.
  • Banyak bertanya. Kita seperti sedang di interogasi polisi disaat ngobrol. Si cowok bertanya macam-macam dari mulai nama ayah sampai warna favorit. Kayaknya sih, bertanya bisa memberi waktu si cowok berfikir bagaimana caranya menyatakan perasaan dan menghilangkan kegugupan.
Nah,sekarang sudah tau kan kalau pacar atau gebetan sedang grogi dengan kita? Dalam kondisi itu, sebaiknya kita jangan menyela atau mendesaknya untuk cepat bicara. Beri waktu pada mereka untuk nyaman dan tenang saat menyatakan perasaannya.